Keterampilan Dasar Mengajar
A. Pengertian Keterampilan Dasar
Mengajar
Keterampilan dasar mengajar (teaching skills)
adalah kemampuan atau keterampilan yang bersifat khusus (most specific
instructional behaviors) yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur atau
widyaiswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan
profesional (As. Gilcman,1991). Dengan demikian keterampilan dasar mengajar
berkenaan dengan beberapa keterampilan atau kemampuan yang bersifat mendasar
dan harus dikuasai oleh tenaga pengajar dalam melaksanakan tugas mengajarnya.
Dalam mengajar ada dua kemampuan pokok yang harus
dikuasai oleh seorang tenaga pengajar, yaitu;
1)
Menguasai materi atau bahan ajar yang akan diajarkan
(what to teach)
2)
Menguasai metodologi atau cara untuk membelajarkannya(
how to teach)
Keterampilan dasar mengajar termasuk kedalam aspek no 2
yaitu cara membelajarkan siswa. Keterampilan dasar mengajar mutlak harus
dimiliki dan dikuasai oleh tenaga pengajar, karena dengan keterampilan dasar
mengajar memberikan pengertian lebih dalam mengajar. Mengajar bukan hanya
sekedar proses menyampaikan materi saja, tetapi menyangkut aspek yang lebih
luas seperti pembinaan sikap, emosional, karakter, kebiasaan dan nilai-nilai.
B. Jenis-Jenis Keterampilan
Dasar Mengajar
Keterampilan dasar mengajar yang harus ada pada seorang
tenaga pengajar atau pendidik dapat dibedakan menjadi 8 jenis keterampilan.
Keterampilan dasar mengajar tersebut adalah sebagai berikut:
1. Keterampilan
Menjelaskan
a.
Pengertian keterampilan menjelaskan
Keterampilan menjelasakan adalah suatu keterampilan
menyajikan bahan belajar yang diorganisasikan secara sistematis sebagai suatu
kesatuan yang berarti, sehingga mudah dipahami para peserta didik.
b.
Prinsip-prinsip menjelaskan
v Penjelasan harus disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik
peserta didik
v Penjelasan harus diselingi tanya jawab
v Materi penjelasan harus dikuasai secara baik oleh guru
v Penjelasan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran
v Materi penjelasan harus bermanfaat dan bermakna bagi peserta didik
v Dapat menjelaskan harus disertai dengan contoh-contoh yang kongkrit
dan dihubungkan dengan kehidupan
c.
Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam menjelaskan
v Bahasa yang digunakan dalam menjelaskan harus sederhana, terang dan
jelas
v Bahan yang akan diterangkan dipersiapkan dan dikuasai terlebih
dahulu
v Pokok-pokok yang diterangkan harus disimpulkan
v Dalam menjelaskan serta dengan contoh dan ilustrasi
v Adakan pengecekan terhadap tingkat pemahaman peserta didik melalui
pertanyaan-pertanyaan.
2. Keterampilan Bertanya
a.
Pengertian keterampilan bertanya
Bertanya merupakan suatu unsur yang selalu ada dalam
proses komunikasi, termasuk dalam komunikasi pembelajaran. Keterampilan
bertanya merupakan ucapan atau pertanyaan yang dilontarkan guru sebagai
stimulus untuk memunculkan atau menumbuhkan jawaban(respon) dari peserta didik.
b.
Tujuan keterampilan bertanya :
v Memotivasi peserta didik agar terlibat dalam interaksi belajar
v Melatih kemampuan mengutarakan pendapat
v Merangsang dan meningkatkan kemampuan berfikir peserta didik
v Melatih peserta didik berfikir divergen
v Mencapai tujuan belajar
c.
Jenis-jenis pertanyaan
v Pertanyaan langsung, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada salah
satu peserta didik
v Pertanyaan umum dan terbuka, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada
seluruh kelas
v Pertanyaan retorik, yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban
v Pertanyaan faktual,
yaitu pertanyaan untuk menggali fakta dan informasi
v Pertanyaaan yang diarahkan kembali, yaitu pertanyaan yang
dikembalikan kepada peserta didik atas pertanyaan peserta didik lain
v Pertanyaan memimpin (Leading Question) yaitu pertanyaan yang
jawabannya tersimpul dalam pertanyaan itu sendiri
d.
Prinsip-prinsip bertanya
v Pertanyaan hendaknya mengenai satu masalah saja. Berikan waktu
berfikir kepada peserta didik
v Pertanyaan hendaknya singkat, jelas dan disusun dengan kata-kata
yang sederhana
v Pertanyaan didistribusikan secara merata kepada para peserta didik
v Pertanyaan langsung sebaiknya diberikan secara random
v Pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan dan kesiapan
peserta didik
v Sebaiknya hindari pertanyaan retorika atau leading question.
e.
Teknik-teknik dalam bertanya
v Tekhnik menunggu
v Tekhnik menguatkan kembali
v Tekhnik menuntun dan menggali
v Tekhnik mekacak
3. Keterampilan Menggunakan
Variasi Stimulus
a.
Pengertian keterampilan menggunakan variasi
Keterampilan menggunakan variasi stimulus merupakan
keterampilan guru dalam menggunakan bermacam kemampuan dalam mengajar untuk
memberikan rangsangan kepada siswa agar suasana pembelajaran selalu menarik,
sehingga siswa bergairah dan antusias dalam menerima pembelajaran dan aktivitas
belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif.
b.
Tujuan penggunaan variasi dalam proses belajar mengajar
:
v menghilangkan kejemuan dalam mengikuti proses belajar
v mempertahankan kondisi optimal belajar
v meningkatkan perhatian
dan motivasi peserta didik
v memudahkan pencapaian
tujuan pengajaran
c.
Jenis-jenis variasi dalam mengajar
v variasi dalam penggunaan media
v variasi dalam gaya mengajar
v variasi dalam penggunaan metode
v variasi dalam pola interaksi yaitu gunakan pola interaksi multi arah
d.
Prinsip-prinsip penggunaan variasi dalam pengajaran
v gunakan variasi dengan wajar, jangan dibuat-buat
v perubahan satu jenis variasi ke variasi lainnya harus efektif
v penggunaan variasi harus direncakan dan sesuai dengan bahan, metode,
dan karakteristik peserta didik
4. Keterampilan Memberi
Penguatan
a.
Pegertian keterampilan memberi penguatan
Memberi penguatan atau reincorcement merupakan tindakan
atau respon terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya
peningkatan kualitas tingkah laku tersebut di saat yang lain.
b.
Tujuan penggunaan keterampilan memberi penguatan :
v Menimbulkan perhatian peserta didik
v Membangkitkan motivasi belajar peserta didik
v Menumbuhkan kemampuan berinisiatif secara pribadi
v Merangsang peserta didik berfikir yang baik
v Mengembalikan dan mengubah sikap negatif peserta dalam belajar ke
arah perilaku yang mendukung belajar
c.
Jenis-jenis penguatan
v Penguatan Verbal
v Penguatan Gestural
v Penguatan dengan cara
mendekatinya
v Penguatan dengan cara sambutan
v Penguatan dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan
v Penguatan berupa tanda atau benda
d.
Prinsip-prinsip penguatan
v Dilakukan dengan hangat dan semangat
v Memberikan kesan positif kepada peserta didik
v Berdampak terhadap perilaku positif
v
v Dapat bersifat pribadi atau kelompok
v Hindari penggunaan respon
negative
5. Keterampilan Membuka dan
Menutup Pelajaran
a.
Pengertian Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran adalah usaha guru untuk
mengkondisikan mental peserta didik agar siap dalam menerima pelajaran. Dalam
membuka pelajaran peserta didik harus mengetahui tujuan yang akan dicapai
dan langkah-langkah yang akan ditempuh.
Keterampilan menutup pelajaran adalah keterampilan guru
dalam mengakhiri kegitan inti pelajaran. Dalam menutup pelajaran, guru dapat
menyimpulkan materi pelajaran, mengetahui tingkat pencapaian peserta didik dan
tingkat keberhasilan guna dalam proses belajar mengajar.
b.
Tujuan membuka dan menutup pelajaran adalah :
v Untuk menimbulkan minat dan perhatian peserta didik terhadap
pelajaran yang akan dibicarakan
v Menyiapkan mental para peserta didik agar siap memasuki persoalan
yang akan dibicarakan
v Memungkinkan peserta didik mengetahui tingkat keberhasailan dalam
pelajaran
v Agar peserta didik mengetahui batas-batas tugasnya yang akan
dikerjakan
c.
Prinsip-prinsip keterampilan membuka dan menutup
pelajaran
v Dalam membuka pelajaran harus memberi makna kepada peserta didik,
yaitu dengan menggunakan cara-cara yang relevan dengan tujuan dan bahan yang
akan disampaikan
v Hubungan antara pendahuluan dengan inti pengajaran serta dengan
tugas-tugas yang dikerjakan sebagai tindak lanjut nampak jelas dan logis
v Menggunakan apersepsi yaitu mengenalkan pokok pelajaran dengan
menghubungkannya terhadap pengetahuan yang sudah diketahui oleh peserta didik.
6. Keterampilan Mengajar
Kelompok Kecil dan Perseorangan
a.
Pengertian mengajar kelompok kecil dan perorangan
Keterampilan mengajar kelompok kecil adalah kemampuan
guru melayani kegiatan peserta didik dalam belajar secara kelompok dengan
jumlah peserta didik berkisar antara 3 hingga 5 orang atau paling banyak 8
orang untuk setiap kelompoknya.
Sedangkan keterampilan dalam pengajaran perorangan atau
pengajaran individual adalah kemampuan guru dalam mennetukan tujuan, bahan
ajar, prosedur dan waktu yang digunakan dalam pengajaran dengan memperhatikan
tuntutan-tuntutan atau perbedaan-perbedaan individual peserta didik.
b. Tujuan guru mengembangkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan adalah :
v Keterampilan dalam pendekatan pribadi
v Keterampilan dalam mengorganisasi
v Keterampilan dalam membimbing belajar
v Keterampilan dalam merencakan dan melaksanakan KBM
7. Keterampilan Mengelola
Kelas
a.
Pengertian keterampilan mengelola kelas
Keterampilan mengelola kelas merupakan kemampuan guru
dalam mewujudkan dan mempertahankan suasana belajar mengajar yang optimal.
b.
Tujuan dari pengelolaan kelas adalah :
v Mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik
memgembangkan kemampuannya secara optimal
v Menghilangkan berbagai hambatan dan pelanggaran disipilin yang dapat
merintangi terwujudnya interaksi belajar mengajar
v Mempertahankan keadaan yang stabil dalam susana kelas, sahingga bila
terjadi gangguan dalam belajar mengajar dapat dikurangi dan dihindari
v Melayani dan membimbing perbedaan individual peserta didik
v Mengatur semua perlengkapan dan peralatan yang memungkinkan peserta
didik belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional dan intelektual
peserta didik dalam kelas.
c.
Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas
v Keluwesan, digunakan apabila guru mendapatkan hambatan dalam
perilaku peserta didik, sehingga guru dapat merubah strategi mengajarnya
v Kehangatan dan keantusiasan
v Bervariasi, gunakan variasi dalam proses belajar mengajar
v Tantangan, gunakan kata-kata, tindakan atau bahan sajian yang
menantang
v Tanamkan displin diri, selalu mendorong peserta didik agar memiliki
disipin diri
v Menekankan hal-hal positif, memikirkan hal positif dan menghindarkan
konsentrasi pada hal negatif
d.
Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas
v Keterampilan yang bersifat preventif guru dapat menggunakan
kemampuannya dengan cara :
v Memusatkan perhatian
v Menunjukkan sikap tanggap
v Menegur
v Membagi perhatian
v Memberi petunjuk-petunjuk yang jelas
v Memberi penguatan
Keterampilan megelola kelas yang bersifat represif, guru
dapat menggunakan keterampilan dengan cara :
·
Pengelolaan kelompok
·
Modifikasi tingkah laku
·
Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan
masalah
e.
Hal-hal yang harus dihindari dalam mengembangkan
keterampilan mengelola kelas :
v Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan
v Pengulangan penjelasan yang tidak perlu
v Penyimpangan
v Kesenyapan
v Bertele-tele
8. Keterampilan membimbing
diskusi kelompok kecil
a.
Pengertian
Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses belajar yang
dilakukan dalam kerja sama kelompok bertujuan memecahkan suatu permasalahan,
mengkaji konsep, prinsip atau kelompok tertentu. Untuk itu guru memiliki peran
sangat penting sebagai pembimbing agar proses diskusi dapat berlangsung sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
b.
Prinsip-prinsip membimbing diskusi kelompok kecil :
v Laksanakan diskusi dalam suasana yang menyenangkan
v Berikan waktu yang cukup untuk merumuskan dan menjawab permasalahan
v Rencanakan diskusi kelompok dengan sistematis
v Bimbinglah dan jadikanlah diri guru sebagai teman dalam diskusi
c. Komponen keterampilan guru dalam megembangkan pembimbingan kelompok
kecil :
v Memperjelas permasalahan
v Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
v Pemusatan perhatian
v Menganalisa pandangan
peserta didik
v Meningkatkan urutan pikiran peserta didik
v Menutup diskusi
d.
Hal-hal yang harus dihindari dalam membimbing diskusi
kelompok kecil :
v Melaksanakan diskusi yang tidak sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan peserta didik
v Tidak memberikan kesempatan yang cukup kepada peserta didik untuk
memikirkan pemecahan masalah
v Membiarkan diskusi dikuasai oleh peserta didik tertentu
v Membiarkan peserta didik mengemukakan pendapat yang tidak ada
kaitannya dengan topik pembicaraan
v Membiarkan peserta didik tidak aktif Tidak merumuskan hasil diskusi dan tiadak membentuk tindak lanjut
v
.Tampilan BLOGnya Bagus :) Ajarin Dong :)
BalasHapus.Isi Blognya Juga Bagus :)
terimakasih :) saya juga baru belajar.. silahkan ditanya. saya jawab semampu saya ya :)
Hapus